Anggota dewan yang kita kirim ke gedung-gedung mewah ber-AC, nyaman dan penuh uang rakyat kebanyakan adalah para penipu. Selain penipu ada juga yang menjadi pemeras uang rakyat. Kemudian selain itu juga ada yang menjadi penghianat. Ada juga yang jadi pembohong. Ada lagi yang menjadi penikmat nafsu dengan pelacur. Wah banyak lagi dah. Silahkan nilai sendiri. Sehingga memang DPR secara umum itu brengsekk.
Kursi dewan seharusnya dijadikan tempat untuk memperjuangkan nasib rakyat dan menjadi wakil rakyat yang dapat menyuarakan aspirasi rakyat. Rakyat juga ini bodoh, kok bisa-bisanya mengirim wakil untuk menjadi pencuri uang rakyat juga, mengirim wakil untuk memeras dan membuat rakyat semakin sengsara. Rakyat juga ini sangat brengsek lebih brengsek dari anggota dewan. Kenapa? Yah jelaslah.. jika orang yang dikirim untuk menjadi anggota dewan itu brengsek, maka pengirimnya juga lebih brengsek lagi. Kalau orang yang dikirim jadi anggota dewan itu bodoh, maka rakyat sebagai pengirimnya lebih bodoh lagi.
Setelah orang brengsek menjadi anggota dewan kemudian baru rakyat BERTERIAKKKKKK bahwa anggota dewan brengsek karena tidak mau berjuang untuk rakyat. Kemudian anggota dewan maling karena mencuri uang rakyat. Lah siapa suruh bodoh sehingga anggota dewan yang dipilih adalah para pencuri dan orang-orang brengsekk dan penghianat seperti itu? Gampang saja anggota dewan menjawab semua ini “ siapa suruh milih saya ? “….
Rakyat selalu mudah tertipu oleh para penipu. Rakyat mudah dikhianati oleh para penghianat. Rakyat gampang dibohongi oleh para pembohong. Rakyat gampang dibodoh-bodohi oleh para pembodoh. Rakyat gampang dijanjikan oleh para penjanji.
Bentuk tipuan para penipu adalah dengan memberi sedikit uang bantuan kepada masjid, kepada rakyat miskin, baju, beras, janji-janji indah dan manis, turun ke rumah-rumah rakyat dan member simpati pada rakyat dengan sepenuhnya.
Semua itu dilakukan oleh para penghianat pada masa kampanye saja. kemudian setelah menang maka hal yang pertama kali para penghianat itu pikirkan adalah “ bagaimana mengembalikan uang yang telah mereka habiskan selama masa kampanye “…kemudian pikiran kedua adalah “ bagaimana mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya selama menjadi anggota dewan “….kemudian pikiran ketiga adalah “ bagaimana bisa menikmati dan memanfaatkan kesempatan sepuas-puasnya selama jadi anggota dewan”… kemudian pikiran keempat adalah “ bagaimana memuaskan anggota keluarga dan kelompok sendiri “… dan sebagainya… alias tidak waktu buat mikirin rakyat… mikirin rakyat itu saat dekat-dekat waktu kampanye lagi…
mau tau nggak bagaimana pemikiran anggota dewan brengsek terhadap rakyat yang bodoh dan dungu? Pikiran mereka adalah “ rakyat itu bodoh, gampang ditipu, cukup kasih uang dikit aja selesai urusan “.. kira-kira begitulah pemikiran mereka yang brengsek-brengsek itu kepada rakyat-rakyat yang bodoh dan rakus uang juga… dewan rakus rakyat juga rakus…Cuma bedanya..rakyat rakusnya sedikit, sedangkan dewan rakusnya sangat banyak….yah tapi sama aja statusnya yaitu si rakus…
bagi kita-kita yang mengaku sebagai warga Negara yang pintar dan cerdas, maka jangan sampai kita dijuluki sebagai rakyat rakus dan bodoh… jika ada calon anggota dewan brengsek mau membodohi dan membohongi rakyat maka ada beberapa hal yang harus kita lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Menolak penipuan mereka dan tidak memilih mereka.
2. Menerima penipuan mereka tetapi tidak memilih mereka, contoh ambil uang mereka tetapi jangan pilih mereka. Ambil beras dan sembako dari mereka tetapi jangan coblos mereka.
3. Memberikan pendidikan politik pada rakyat yang bodoh, polos dan dungu. Agar mereka tidak dibodohi oleh para pembohong.
4. Kemudian yang paling bagus kita lakukan adalah memerangi para pembohong, penipu dan penghianat tersebut dan membentuk forum anti politisi busuk. Sehingga semua rakyat ikut berperan dalam forum tersebut.
5. Mengkampanyekan ciri-ciri politisi busuk. Ciri-ciri politisi busuk adalah “ pelaku korupsi, perusak lingkungan, suka main perempuan, pelaku suap menyuap, pembohong rakyat, pelaku money politik, dan sebagainya.
6. Memilih politisi bersih dan terus mengawasi dan mengevaluasi kinerja mereka. Jika mereka tidak sesuai amanah dan menghianati rakyat maka rakyat besar-besaran mendesak orang tersebut untuk dikeluarkan dari anggota dewan. Jika rakyat bersatu maka penghianat akan hancur.
Dan lain sebagainya. Saya yakin rakyat Indonesia punya pemikiran yang cerdas untuk meberantas para penghianat rakyat, dewan brengsek dan para politisi busuk.
Wallahu’alam bishawab.
Hijrah, S.Pd.

One Response so far.

  1. Anonim says:

    he.. an elupa psword blog ane.... jd gak bisa jadi follwr.. huks

    gwen

Leave a Reply