By Hijrah 

Kita puasa tapi tidak menjadikan kita taqwa itu karena kita tidak paham dan tidak menjalani kurikulum University of Ramadhan.

Sudah saatnya kita introspeksi diri untuk kesekian kalinya kita bertemu dengan bulan suci Ramadhan. Alhamdulillah kita masih diberikan kesempatan bertemu bulan yang paling mulia ini di tahun ini.

Itu tandanya kita masih diberikan kesempatan emas untuk memanfaatkan Bulan ini dengan sebaik-baiknya. Kita masih diberikan kesempatan untuk bertobat dan membersihkan diri. Karena setelah kita pikir-pikir, bulan ramadhan tahun lalu tidak membentuk kepribadian Taqwa dalam diri kita.

Jelas, dalam surah AL Baqarah dijelaskan bahwa tujuan diwajibkan puasa itu agar kita bertaqwa. Lalu… apakah puasa tahun lalu mampu menjadikan kita sebagai manusia yang bertaqwa ?????

Ciri-ciri orang yang bertaqwa banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an maupun hadits.. yang jelas Taqwa itu hanya bisa dibentuk oleh “ Puasa “ selama satu bulan penuh. Ramadhan itu saya analogikan sebagai “ Universitas “ yang menyediakan Ijazah dengan gelar “ Taqwa “. Yang namanya Universitas pasti memiliki kurikulum pendidikan yang jelas agar tujuan pendidikannya tercapai.

Begitu juga kurikulum dalam Universitas Ramadhan ini, Allah memberikan kurikulum yang jelas yang harus dipatuhi dan dijalani oleh mahasiswanya yaitu orang-orang yang beriman.

Namun, kadang kita sebagai mahasiswa dalam Universitas ramadhan tidak paham kurikulum Ramadhan yang sebenarnya Allah sebagai Rektornya telah menuliskan/menitipkan secara jelas melalui Dosen Andalannya yaitu Rasulullah SAW dan para ulama. Kemudian Buku Pedomannya adalah Al-Qur’an dan HAdits-hadits Rasulullah SAW.

Kalau Lulus dalam Universitas ini maka kita akan mendapat ijazah yang bergelar S.Tq ( Sarjana Taqwa ). Yahhh kalau mau lulus sebagai sarjana taqwa maka kita wajib menjalankan dan mematuhi kurikulum Universitasnya.

Kemudian mengikuti semua mata kuliah yang dicantumkan dalam kurikulum. Seperti kuliah pada umumnya, ada mata kuliah wajib dan ada mata kuliah pilihan. Mata kuliah wajibnya maka wajib diikuti dan diambil oleh mahasiswanya, kalau mata kuliah pilihan maka boleh nggak boleh tidak karena hanya sebagai penambah ilmu dan penambah nilai. Dan mata kuliah pilihan dalam UNiversitas Ramadhan ini adalah mata kuliah sunnah yang dapat mendukung mata kuliah wajibnya.

Berikut ini adalah table mata kuliah di University of Ramadhan

Rektor : Allah SWT

Pembantu Rektor I : Malaikat Jibril

Pembantu Rektor II : Malaikat Rakib

Pembantu Rektor III : Malaikat Atib

Dosen : Rasulullah dan Para Ulama Salafus sholih

Buku Pedoman : Al-Qur’an dan Hadits

Kurikulum : Kurikulum Berbasis Praktek

Daftar Mata Kuliah

No Nama Mata Kuliah Keterangan Waktu Bobot Nilai

1 Puasa Wajib Setiap Hari 100

2 Sholat 5 waktu Wajib Setiap waktunya 100

3 Zakat Wajib Satu kali 100

4 Tilawatil Qur’an Sunnah Setiap Hari 100

5 Sedekah Sunnah Setiap Hari 100

6 Sabar Sunnah Setiap Saat 100

7 Ikhlas Sunnah Setiap Saat 100

8 Silaturrahim Sunnah Setiap hari 100

9 Menundukan Pandangan Sunnah Setiap saat 100

10 Menjaga Lidah Sunnah Setiap saat 100

11 Menjaga Pendengaran sunnah Setiap saat 100

12 Menjaga Kesehatan Tubuh Sunnah Setiap saat 100

13 Jaga Perut dari makanan Haram dan makanan yang berlebihan Wajib Setiap saat 100

14 Mengikuti kajian keislaman Sunnah Setiap ada kesempatan 100

15 Membaca Buku-buku Agama Sunnah Setiap ada kesempatan 100

16 Sholat Taraweh + witir Sunnah Setiap Malam 100

17 Sholat Tahajjud Sunnah Setiap malam 100

18 Sholat Kabliyah + ba’diyah Sunnah Setiap waktunya 100

19 Sholat Dhuha Sunnah Setiap Pagi 100

20 Tidur Sunnah Setiap waktunya 100

21 Olah Raga Ringan Sunnah Tiap waktunya 100

22 I’tikaf 10 Hari terakhir Sunnah 10 Hari terakhir 100

Rumus perhitungan Nilai sebagai berikut :

Nilai Akhir = Jumlah Nilai Semua Mata Kuliah dibagi 22

Rentang Nilai :

A : 90 – 100

B : 70 – 89

C : 50 – 69

D : 40 – 59

E : 39 Ke bawah

K : TB

Keterangan :

A = Sangat Bertaqwa

B = Bertaqwa

C = Cukup Bertaqwa

D = Kurang Bertaqwa

E = Tidak Bertaqwa

K = Tidak mengikuti Kuliah

Semoga Kita dalam Mengikuti Kuliah di University Of Ramadhan tahun ini mendapat nilai A. aamiin. Dan semoga amalan kita tidak hanya sekedar penggugur kewajiban semata namun tidak memiliki nilai apa-apa.

Penulis,

Hijrah


Assalamualaikumwrwb. puji syukur tiada henti-hentinya kita haturkan pada Allah SWT

Jika kita mampu menguasai ilmu ikhlas dan ilmu sabar maka berbahagialah kita di dunia dan akherat nanti. Begitu juga sebaliknya jika kita tidak bisa menguasai ilmu ikhlas dan sabar maka tidak mungkin kita bisa hidup bahagia di dunia dan akherat.

APA SEBENARNYA SABAR ?????


Sabar itu adalah bukan kemampuan rasa sakit dalam hati. Sabar juga bukan kemampuan menahan amarah dalam dada. Sabar juga bukan kemampuan menahan emosi jiwa. Loh apa itu sebenarnya sabar? Sabar adalah sudah tidak adanya rasa sakit lagi dalam hati, jiwa dan pikiran kita. Atau sudah tidak pernah merasakan rasa sakit, marah, emosi dalam hati kita walau ujian, masalah, musibah, cacimaki, dan sebagainya selalu menimpa kita.
Wahhh, hebatkan? Coba dibayangkan betapa bahagianya orang yang menguasai ilmu sabar seperti yang saya uraikan di atas ! lawan dari tidak sakit hati adalah ketenangan hati. Jika hati sudah tenang dalam kondisi apapun maka otomatis hidupnya akan sangat bahagia. Kemudian Allah telah berjanji bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar. Apa nggak hebat tuh? Yaiyalah pasti asyik.
Hidup ini harus dinikmati, percuma saja kalau hidup lama-lama di dunia ini jika tidak mampu menikmati begitu indahnya hidup ini. Cara agar bisa menikmati hidup adalah dengan segera menguasaia ilmu sabar. Dengan ilmu sabar maka kita akan mampu menikmati hidup dalam keadaan bahagia maupun dalam keadaan penuh dengan masalah dan musibah. Jika hidup tidak bisa kita nikmati maka kenapa harus hidup lama-lama di dunia ini? Kenapa nggak mati saja agar selesai urusan? Hehehehe…
Jadi, untuk hidup bahagia di dunia ini bukan dengan mengumpulkan banyak harta, uang atau kekayaan. Hidup bahagia itu bukan menduduki jabatan tinggi, bukan memiliki mobil, pesawat, kendaraan mewah dan sejenisnya walau itu semua tidak salah memilikinya. Tetapi hidup bahagia adalah mampunya kita menikmati masalah dalam hidup kita ini dengan menggunakan ilmu sabar.
Ada juga ilmu yang wajib dikuasai jika ingin lebih bahagia di dunia dan akherat nanti, yaitu ilmu ikhlas. Jika ilmu sabar dan ikhlas ini betul-betul kita bisa kuasai maka alangkah bahagianya kita hidup di dunia dan akherat nanti. Walaupun belum 100 % memiliki sifat sabar dan ikhlas tetapi minimla kita masih terus belajar, belajar dan belajar untuk memilikinya. Kemudian melatih, melatih dan melatih sampai terus menerus sehingga kita mampu menguasainya.
APA SEBENARNYA IKHLAS ITU????
Banyak dari kita mengatakan diri bahwa dia selalu ikhlas dalam kehidupan ini. Sampai-sampai saking sombongnya kita mengatakan bahwa “ saya ikhlas member kamu bantuan tetapi dasar kamu tidak tahu diri dan tidak bisa diuntung “. Dan banyak lagi ungkapan kita yang kandungan kata ikhlasnya tetapi ujung-ujungnya menghina dan menjatuhkan orang lain.
Ikhlas itu bukan diucapkan dengan lisan ataupun tulisan. Ikhlas itu bukan rajinnya kita mencatat berapa banyaknya kebaikan kita pada orang lain. Ikhlas itu bukan banyaknya kita mengatakan kata ikhlas pada orang yang telah kita bantu dan kita hadapi.
Tetapi ikhlas adalah sudah mampunya kita melupakan apa yang telah kita berikan, melupakan perasaan memiliki apa yang telah kita sumbangkan, dan melupakan pikiran bahwa kitalah yang memiliki barang atau apapun yang telah kita berikan. Jika kita menyumbangkan sesuatu kemudian kita membicarakan kembali apa yang telah kita berikan tersebut maka kita belum ikhlas, walaupun lidah kita mengatakan kata “ ikhlas “. Contohnya adalah “ masjid itu bisa dibangun berkat dana yang telah saya sumbangkan, saya sangat ikhlas memberikannya “. Nah, ungkapan – ungkapan tersebut belum dikatakan sebagai orang yang ikhlas. Coba kita lihat orang seperti itu dan coba kita godain sedikit saja. setelah dia mengatakan kalaimat seperti di atas maka katakana “ masa? Bukannya si Hanu yang sumbang? Ah saya tidak percaya kalau anda menyumbang untuk masjid itu “. Maka orang tersebut akan marah karena tidak diakui sumbangannya. Orang yang ikhlas itu bukan orang yang ingin dipuji dan diakui semua sumbangan dan apapun yang diberikan. Ada juga orang yang mengatakan bahwa “ bukannya saya sombong, bahwa saya lah yang membantu si Fulan sehingga dia bisa jadi orang hebat “. Sangat banyak sekali orang-orang seperti ini. Itu tidak lain karena mereka hanya ingin dipuji, dihargai dan diakui dalam kehidupan ini.
Saya jadi teringat film “Sang Murobi “ yaitu cerita tentang ulama besar almarhum Bapak Kiyai Haji Rahmat Abdullah yang dengan bijak mengatakan dalam nasehatnya buat adiknya yang baru saja berhenti kelahi. Nasehatnya adalah sangat sederhana, tidak berbelit-belit dan tidak banyak namun sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan kita.
Rahmad Abdullah : “ ada dua hal yang harus dilupakan oleh kita, yaitu kebaikan kita pada orang lain dan keburukan orang lain pada kita “ kemudian ada dua hal yang harus dilupakan oleh kita yaitu kebaikan orang lain pada kita dan keburukan kita pada orang lain “.
Jika kita mampu seperti itu maka berbahagialah kita. Jika selama ini kita hanya mengingat keburukan dan mencatat keburukan orang lain maka berubahlah dengan memperbanyak mengingat keburukan diri kita sendiri dan menghitung-hitung keburukan kita. Lupakan sajalah keburukan orang lain biar nggak pusing. Semakin banyak kita mengingat keburukan orang lain maka semakin sakit hati dan pusinglah diri kita. Kemudian semua kebaikan orang itu dicatat saja sebagai referensi kehidupan. Dan kebaikan kita biar Allah yang mencatatnya. Allah itu maha melihat apa yang telah kita kerjakan. Jadi nggak usah pusing-pusing menghitung-menghitung kebaikan kita sendiri karena ada malaikat yang selalu mencatat kebaikan kita. Percaya dehhhh… Jangan seperti bang Madid dalam film “ISLAM KTP “ itu, yang kemana-mana bawa buku catatan untuk mencatat kebaikannya pada orang miskin. Kemudian selalu mengaku-ngaku sebagai ahli sedekah dan ingin sekali diakui bahwa dia adalah ahli sedekah. Kalau tidak diakui sedekahnya maka marahlah dia semarah-marahnya. Walaupun kita tidak mencatat kebaikan kita namun kita selalu masih mengingat-ngingat kebaikan kita pada orang lain sehingga akan mucul rasa ria dan ingin diakui.
Orang yang tidak ikhlas itu adalah yang yang merasa resah dan gelisah jika pemberiannya, sumbangannya, sedekahnya belum dipuji dan diakui oleh orang lain. Sampai dalam hati dia mengatakan bahwa “dasar orang-orang tidak tahu diri, sudah saya bantu namun tidak ada ucapan terima kasihnya “.
Ngapain ya kita mengharapkan ucapan terima kasih? Buat apa kita member sumbangan jika hanya ingin dibalas kebaikan kita tersebut dengan ucapan terima kasih atau ingin dipuji dan dihargai? Buat apa kita memberi ilmu, harta dan sebaganya jika hanya membuat hati kita marah dan tidak tenang karena ketidakikhlasan kita. Ingatlah saudaraku “ jika kita masih mengharapkan balasan dari manusia maka selama itu juga kita akan selalu merasa tidak tenang dan sakit hati “. Kenapa bisa tidak tenang dan sakit hati? Karena kita ingin selalu dipuji dan diakui oleh manusia. Padahal manusia hanya bisa baikin sakit hati dan kecewa. Lebih baik kita tidak memberi apapun jika hanya ingin dibalas oleh manusia.
Jadi, beramallah untuk Allah karena Allah pasti memuji dan membalas kebaikan kita di dunia maupun di akherat. Ikhlas itu adalah masalah akidah yaitu masalah yang pokok dalam ajaran islam. Setiap amal harus dibarengi dengan nilai-nilai keikhlasan. Jika amal kita tidak ikhlas maka sia-sialah amal kita tersebut di mata Allah SWT. Orang yang tidak ikhlas itu tidak pernah tenang hidupnya. Hidupnya penuh dengan beban karena ingin dipuji, diakui dan dibalas oleh manusia. Mengharapkan balasan dari manusia adalah sama saja kita kita menduakan Allah SWT. Menduakan Allah SWT adalah SYIRIK. SYIRIK itu jelas adalah dosa besar yang tidak diampuni di akherat nanti kecuali kita segera bertobat sekarang juga.
Maka mari kita rubah sifat kita selama ini jika selama ini kita berbuat baik hanya untuk mengharapkan balasan dari manusia apalagi hanya sekedar ucapan terima kasih. Sudahlah !! nikmati saja hidup ini. Hidup ini bisa dinikmati hanya dengan menguasai ilmu sabar dan ikhlas karena Allah SWT.
Waalahualam bishawab.
24 Desember 2010 Hijrah, S.Pd

Aku Bangga Menjadi Orang NTB Ada banyak hal yang unik yang membuat aku bangga dilahirkan di Nusa tenggara barat ini. Wilayah NTB adalah salah satu wilayah terkaya di Indonesia. Mulai dari hasil tambang, laut, pertanian, peternakan dan rumput laut. Letak keunikan lainnya adalah tentang kehidupan sosialnya. Antara orang pulau Lombok dan pulau Sumbawa memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Salah satunya adalah bahasa. Allah telah merancang lidah orang pulau Sumbawa beda dengan lidah orang pulau Lombok. Jadi, kita bisa membedakan mana orang pulau Lombok dan mana orang pulau Sumbawa dilihat dari ejaan bahasa Indonesianya. Tiga bahasa yang dimiliki oleh orang NTB adalah bahasa suku mbojo, suku sasak dan suku samawa. Saat orang suku mbojo bicara maka orang Lombok akan berkata “ jangan pakai bahasa planet “. Begitu juga saat orang sasak bicara maka orang suku mbojo berkata “ auncau nuntu andou doho re ? “ artinya “ apa saja yang dibicarakan oleh mereka itu “?.
Kemudian perbedaan selanjutnya adalah perbedaan budaya. Budaya sasak, samawa dan mbojo sangat berbeda. Mulai dari cara menikah, tarian, nyanyian sampai kepada budaya pakaian. Aneh tetapi nyata memang benar bahwa keragaman budaya tersebut memang nyata ada di NTB. Aku betul-betul menikmati keindahan dan keragaman budaya tersebut. Aku selalu berpikir bahwa “ kok bisa ya manusia satu propinsi memiliki perbedaan dan keunikan masing-masing? “.
Perbedaan – perbedaan tersebut telah mengajarkan aku berbagai macam hal dan ilmu serta memberikan pengalaman yang luar biasa dalam hidupku. Dulu aku juga sempat bernegatif thinking pada Allah SWT’ “ kenapa sih Allah tidak menyamakan saja manusia ini ? “. Pertanyaan bodoh tersebut terjawab dengan sendirinya oleh alam dan kehidupan yang ada disini.
Pelajaran pertama adalah bahwa perbedaan adalah suatu keindahan yang luar bisa. Coba kita bayangkan kalau seandainya semua manusia itu sama. Sama jenis kelaminnya, sama sukunya, sama budayanya, sama bahasanya, dan persamaan-persamaan lainnya. Apa itu yang dinamakan indah? Jawabnya adalah tidak. Syarat utama dari keindahan adalah bersatunya perbedaan-perbedaan. Contohnya dalam warna. Jika semua warna adalah warna merah maka akan jadi apa dunia ini? Keindahan justru ada jika warna terdiri dari berbagai macam dan ragam warna. Begitu juga perbedaan dalam sisi manusianya, perbedaan tersebut terasa sangat indah jika bisa dipadukan.
Ada lagi pelajaran yang bisa saya pelajari di NTB ini yaitu hebatnya NTB mendapat rengking dua dari bawah tentang IPMnya. Aku sempat malu dan merasa sangat kecil serta hina menjadi orang NTB. Betapa tidak, catatan busung lapar, putus sekolah, pengangguran dan anak jalanan sangat banyak di NTB ini. Kok bisa ya anak kekurangan gizi di tengah lumbung padi? Kok bisa banyak pengangguran padahal NTb adalah salah satu propinsi terkaya di Indonesia? Kok bisa ada siswa putus sekolah di tengah-tengah hidup para orang kaya? Kok bisa juga banyak maling dan penjahat di tengah banyaknya ustadz, tuan guru dan tokoh agama di NTB ini? Apa iya kekayaan alam NTB ini dinikmati oleh beberapa orang rakus yang tidak tahu diri?
Semua pertanyaan tersebut juga terjawab dengan sendirinya setelah 25 tahun saya berada dan besar di NTB. Anak yang busung lapar harus kita syukuri adanya karena itu sebagai pengingat bahwa kita orang NTB masih belum benar mengurus rakyat. Kemudian anak yang putus sekolah harus kita syukuri juga karena kalau mereka sekolah bikin susah orang tua. Pengangguran juga harus disyukuri karena dengan adanya pengangguran maka teras-teras toko, masjid-masjid, kolom jembatan tidak akan kosong lagi karena kan dijadikan tempat tinggal oleh para penganggur yang sudah menjadi miskin. Anak jalan juga itu harus disyukuri karena dengan adanya anak jalanan maka jalanan tidak hanya dinikmati oleh orang yang punya mobil dan kendaraan saja tetapi bisa dinikmati oleh anak-anak jalanan.
Adanya koruptor, maling, perampok, pencuri dan sejenisnya juga memang harus disyukuri juga, karena dengan adanya mereka ini maka penjara tidak sepi dan neraka di akherat nanti juga terisi. Kemudian kita syukuri juga dengan adanya tempat-tempat prostitusi karena dengan adanya mereka maka nafsu para pejabat-pejabat bejat bisa terpenuhi. kemudian yang harus disyukuri lagi adalah adanya rumah sakit mahal dan sekolah-sekolah mahal karena dengan kemahalan mereka bisa membuat orang miskin jadi bodoh dan orang miskin jadi mayat.
Banyak dah pokoknya keunikan lainnya di NTB ini. Namun semakin hari semakin bagus di bawah kepemimpinan yang baru dan dukungan masyarakat yang luas. Semoga pemimpin baru NTB bisa membenahi satu persatu masalah-masalah yang ada di NTB ini dengan ikhlas dan penuh semangat.


Guru adalah orang yang bisa mengajar. Tidak disebut sebagai guru jika tidak bisa mengajar. Jika guru hanya kuasai mata pelajaran sesuai disiplin ilmunya tetapi tidak bisa mentransfer ilmunya tersebut ke dalam otak muridnya maka dia itu bukan guru tetapi cocok jadi ilmuwan. Contoh : guru fisika sangat pintar fisika, tetapi ketika dia mengajari muridnya tentang fisika, muridnya tidak paham apa yang dia sampaikan, malah murid dibuat pusing oleh dia maka dia itu bukan guru dari ilmuwan fisika. Begitu juga yang lainnya.
Jika ada guru yang mengatakan bahwa muridnya bodoh-bodoh, maka dia sendiri-lah yang bodoh. Bodoh dalam hal mengajar. Bodoh dalam menyampaikan ilmunya pada muridnya. Apalagi guru tersebut sampai memukul muridnya karena dia anggap muridnya bodoh. Sebenarnya saat itu dia sedang mengatakan pada dirinya bahwa dia-lah yang bodoh, karena tidak bisa membuat muridnya pintar. Dan saat dia memukul siswa maka sebenarnya dia sedang memukul dirinya. Cuma pelampiasannya ke siswa. Jika guru tidak bisa mengajar dan membuat siswa pintar kemudian ditambah lagi dia suka menghina dan memukul siswa maka itulah guru Goblok. Goblok mengajar dan goblok membimbing muridnya.
Ada lagi yang paling parah, yaitu guru yang tidak menguasai disiplin ilmunya kemudian tidak mampu mengajar. Sudah bodoh ilmu, bodoh mengajar lagi. Iya juga sih, mana mungkin bisa mengajar kalau tidak menguasai ilmu yang diajarkan. Ini nih banyak terjadi di Indonesia. Kadang guru wakil kepala sekolah yang latar belakangnya jurusan PPKN, eh ternyata mengajar fisika. Bahkan semua mata pelajaran dia ajarin. Jadi mengajar fisika versi PPKN.
Mau ngapain orang-orang ini? Seakan-akan guru adalah pelarian bagi mereka. Karena tidak ada perusahaan yang menerima mereka maka dia lari ke guru. Sehingga dalam mengajar dia tidak bisa. Hanya pintar ilmunya tetapi tidak pintar mengajarkannya. Sehingga terciptalah siswa yang bodoh yang sebenarnya tidak bodoh dan terciptalah kualitas manusia rendahan padahal manusianya cerdas. Jika hal ini terus berjalan maka mampuslah Negara ini.
Ada juga guru yang merangkap jabatan, misalnya guru biologi sekaligus guru fisika. Memang dia pintar tapi Cuma pintar biologinya saja sedangkan fisikanya Cuma setengah-setengah, jadi ilmu yang diterima siswa juga setengah-setengah. Ngajar biologi saja nggak becus apalagi ngajar fisika yang bukan keahliannya.
Memang Negara ini sukanya setengah-setengah. Setengah hati mengurus rakyat, setengah hati menjalankan amanah, setengah hati mencintai anak dan istri, setengah mencintai Negara, setengah hati ingin hidup dan setengah hati untuk mati. Makanya Negara ini hancur berantakan. Sudah berkali-kali ganti pemimpin namun tidak ada perubahan yang signifikan yang rakyat rasakan.
Begitu juga dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sudah kurikulumnya bikin otak siswa pusing, ditambah lagi pemerintah dan guru-guru serta pegawai sekolah setengah hati mengurus mereka. Pemerintah setengah hati mengekluarkan dana pendidikan tetapi jika untuk makan mereka, gaji mereka dan perjalanan dinas mereka diperhatikan betul. Guru yang setengah hati adalah guru yang mengajar tetapi sebenarnya tidak bisa mengajar.
Guru yang pintar tetapi sebenarnya tidak pintar. Kepala sekolah dan jajarannya juga setengah hati semuanya mengurus siswa. Mengurus siswa seadanya tanpa ada perjuangan sedikitpun. Kerjaannya hanya membuat komite dan memeras uang siswa miskin.
Kepada guru-guru yang merasa diri goblok, janganlah teruskan ke_goblok_annya..ntar Negara ini bisa hancur gara-gara kalian yang tidak tahu diri. Niat menjadi guru hanya semata-mata untuk mencari uang, bukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ingat ya !! tidak ada siswa yang pintar, yang ada hanya siswa yang unik pada bakatnya masing-masing.
Lucu ya jika kita perhatikan. Tiap mata pelajaran ada gurunya tersendiri. Tetapi kenapa siswatidak dibegitukan aja sekalian. Misalnya siswa yang senang IPA maka hanya mata pelajaran IPA yang dipelajari. Jika siswa senang belajar IPS maka dia hanya dikasih belajar IPS saja, sehingga tidak harus mereka pusing dengan belajar IPA lagi.
Inilah yang membuat saya mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia memiliki kurikulum pemerasan otak siswa, memiliki guru goblok sehingga terciptalah istilah siswa bodoh padahal sebenarnya kurikulumlah dan gurulah yang bodoh. Saatnya mengganti kurikulum di system pendidikan nasional kita agar tidak membuat siswa pintar dikatakan bodoh. Kemudian guru-guru yang goblok dipecat saja karena hanya menjadi penyakit bagi siswa. Jujur, lebih baik siswa tidak diajarkan sama sekali daripada diajarkan oleh guru yang goblok. Karena guru yang goblok hanya akan membuat siswa stress dan membuat siswa mendapat predikat bodoh dari guru goblok tersebut. Wallahu’alam bishawab. By. Hijrah, S.Pd


Anggota dewan yang kita kirim ke gedung-gedung mewah ber-AC, nyaman dan penuh uang rakyat kebanyakan adalah para penipu. Selain penipu ada juga yang menjadi pemeras uang rakyat. Kemudian selain itu juga ada yang menjadi penghianat. Ada juga yang jadi pembohong. Ada lagi yang menjadi penikmat nafsu dengan pelacur. Wah banyak lagi dah. Silahkan nilai sendiri. Sehingga memang DPR secara umum itu brengsekk.
Kursi dewan seharusnya dijadikan tempat untuk memperjuangkan nasib rakyat dan menjadi wakil rakyat yang dapat menyuarakan aspirasi rakyat. Rakyat juga ini bodoh, kok bisa-bisanya mengirim wakil untuk menjadi pencuri uang rakyat juga, mengirim wakil untuk memeras dan membuat rakyat semakin sengsara. Rakyat juga ini sangat brengsek lebih brengsek dari anggota dewan. Kenapa? Yah jelaslah.. jika orang yang dikirim untuk menjadi anggota dewan itu brengsek, maka pengirimnya juga lebih brengsek lagi. Kalau orang yang dikirim jadi anggota dewan itu bodoh, maka rakyat sebagai pengirimnya lebih bodoh lagi.
Setelah orang brengsek menjadi anggota dewan kemudian baru rakyat BERTERIAKKKKKK bahwa anggota dewan brengsek karena tidak mau berjuang untuk rakyat. Kemudian anggota dewan maling karena mencuri uang rakyat. Lah siapa suruh bodoh sehingga anggota dewan yang dipilih adalah para pencuri dan orang-orang brengsekk dan penghianat seperti itu? Gampang saja anggota dewan menjawab semua ini “ siapa suruh milih saya ? “….
Rakyat selalu mudah tertipu oleh para penipu. Rakyat mudah dikhianati oleh para penghianat. Rakyat gampang dibohongi oleh para pembohong. Rakyat gampang dibodoh-bodohi oleh para pembodoh. Rakyat gampang dijanjikan oleh para penjanji.
Bentuk tipuan para penipu adalah dengan memberi sedikit uang bantuan kepada masjid, kepada rakyat miskin, baju, beras, janji-janji indah dan manis, turun ke rumah-rumah rakyat dan member simpati pada rakyat dengan sepenuhnya.
Semua itu dilakukan oleh para penghianat pada masa kampanye saja. kemudian setelah menang maka hal yang pertama kali para penghianat itu pikirkan adalah “ bagaimana mengembalikan uang yang telah mereka habiskan selama masa kampanye “…kemudian pikiran kedua adalah “ bagaimana mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya selama menjadi anggota dewan “….kemudian pikiran ketiga adalah “ bagaimana bisa menikmati dan memanfaatkan kesempatan sepuas-puasnya selama jadi anggota dewan”… kemudian pikiran keempat adalah “ bagaimana memuaskan anggota keluarga dan kelompok sendiri “… dan sebagainya… alias tidak waktu buat mikirin rakyat… mikirin rakyat itu saat dekat-dekat waktu kampanye lagi…
mau tau nggak bagaimana pemikiran anggota dewan brengsek terhadap rakyat yang bodoh dan dungu? Pikiran mereka adalah “ rakyat itu bodoh, gampang ditipu, cukup kasih uang dikit aja selesai urusan “.. kira-kira begitulah pemikiran mereka yang brengsek-brengsek itu kepada rakyat-rakyat yang bodoh dan rakus uang juga… dewan rakus rakyat juga rakus…Cuma bedanya..rakyat rakusnya sedikit, sedangkan dewan rakusnya sangat banyak….yah tapi sama aja statusnya yaitu si rakus…
bagi kita-kita yang mengaku sebagai warga Negara yang pintar dan cerdas, maka jangan sampai kita dijuluki sebagai rakyat rakus dan bodoh… jika ada calon anggota dewan brengsek mau membodohi dan membohongi rakyat maka ada beberapa hal yang harus kita lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Menolak penipuan mereka dan tidak memilih mereka.
2. Menerima penipuan mereka tetapi tidak memilih mereka, contoh ambil uang mereka tetapi jangan pilih mereka. Ambil beras dan sembako dari mereka tetapi jangan coblos mereka.
3. Memberikan pendidikan politik pada rakyat yang bodoh, polos dan dungu. Agar mereka tidak dibodohi oleh para pembohong.
4. Kemudian yang paling bagus kita lakukan adalah memerangi para pembohong, penipu dan penghianat tersebut dan membentuk forum anti politisi busuk. Sehingga semua rakyat ikut berperan dalam forum tersebut.
5. Mengkampanyekan ciri-ciri politisi busuk. Ciri-ciri politisi busuk adalah “ pelaku korupsi, perusak lingkungan, suka main perempuan, pelaku suap menyuap, pembohong rakyat, pelaku money politik, dan sebagainya.
6. Memilih politisi bersih dan terus mengawasi dan mengevaluasi kinerja mereka. Jika mereka tidak sesuai amanah dan menghianati rakyat maka rakyat besar-besaran mendesak orang tersebut untuk dikeluarkan dari anggota dewan. Jika rakyat bersatu maka penghianat akan hancur.
Dan lain sebagainya. Saya yakin rakyat Indonesia punya pemikiran yang cerdas untuk meberantas para penghianat rakyat, dewan brengsek dan para politisi busuk.
Wallahu’alam bishawab.
Hijrah, S.Pd.


Pendidikan adalah penentu kualitas kehidupan masyarakat. Jika pendidikan bagus maka kualitas kehidupan manusia akan bagus, dan jika pendidikan hancur dan tidak terurus maka kualitas kehidupan manusia akan hancur dan rendah. Negara Indonesia bisa dijajah oleh bangsa lain karena tingkat pendidikan rakyat Indonesia yang sangat rendah.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 32 bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan yang berkualitas, bahkan untuk sekolah dasar digratiskan. Pemerintah sudah melakukan dan mengeluarkan kebijakan untuk menjalankan UUD 1945 tersebut seperti adanya DAK, DAU, dana BOS, dan sebagainya.
Tetapi dengan itu semua apakah sudah bisa meningkatkan kualitas kehidupan manusia Indonesia? Ukuran apa yang kita gunakan untuk mengukur peningkatan kualitas pendidikan? Pertanyaan inilah yang harus kita pertanyakan pada pemerintah saat ini. Selain itu, apakah dengan kebijakan pemerintah tersebut telah mampu menyekolahkan seluruh warga Indonesia? Jika semua warga Indonesia telah mampu bersekolah maka apakah kualitasnya dijamin berkualitas?
Jika kita melihat begitu banyaknya anak-anak yang tidak bersekolah di Indonesia ini hanya gara-gara tidak memiliki dana. Anak yang sekolah saja belum tentu kualitas kehidupannya terjamin, apalagi anak yang tidak bersekolah.
Anak Indonesia dalam permasalahan dunia pendidikan terbagi menjadi 5 ( lima ) jenis anak yaitu pertama : anak yang mau sekolah tetapi tidak bisa bersekolah, kedua : anak yang bisa sekolah tetapi tidak mau sekolah, ketiga : anak yang mau sekolah tetapi dilarang bersekolah, keempat : anak yang tidak mau bersekolah tetapi dipaksa sekolah, kelima : anak yang mau sekolah tetapi terpaksa meninggalkan sekolah.
Pertama : Anak yang mau sekolah tetapi tidak bisa sekolah adalah anak yang memiliki keinginan besar untuk sekolah, ingin belajar di sekolah, ingin jadi orang pintar tetapi tidak bisa bersekolah karena tidak memiliki uang untuk membiayai sekolah. Orang tuanya juga mau sekolahkan anaknya tetapi tidak bisa karena tidak punya uang.
Kedua : Kemudian anak yang bisa sekolah tetapi tidak mau sekolah adalah anak yang secara ekonomi cukup mampu membiayai sekolah oleh orang tuanya tetapi dia sendiri yang tidak mau bersekolah. Dia hanya ingin bermain bebas dan hanya ingin bekerja. Padahal walau dia tidak bekerja maka dia tetap bisa dibiayai oleh orang tuanya. Orang tuanya juga tidak peduli terhadap pendidikan anaknya.
Ketiga : anak yang mau sekolah tetapi dilarang sekolah adalah anak yang betul-betul mau bersekolah tetapi dilarang oleh orang tuanya karena tidak punya uang dan harus membantu orang tua mencari uang. Orang tua anak jenis ketiga ini juga berpikiran bahwa tidak ada gunanya sekolah, sekolah hanya habiskan uang saja. ujung-ujungnya anak jadi petani, buruh dan sebagainya. Untuk jadi petani dan buruh tidak perlu sekolah saja sudah bisa. Orang tua jenis ini adalah orang tua yang memiliki pemikiran pendek bagi kehidupan masa depan anaknya. Biasanya adalah para orang tua yang dulunya tidak pernah bersekolah tetapi berhasil menjadi orang berkecukupan.
Keempat : anak yang tidak mau bersekolah tetapi dipaksa sekolah adalah anak yang malas sekolah, malas belajar tetapi dipaksa oleh orang tuanya untuk sekolah. Pada jenis anak ketiga ini adalah anaknya yang punya masalah sedangkan orang tuanya peduli terhadap pendidikan anaknya. Bahkan orang tua tidak segan-segan memukul dan menyiksa anaknya jika anaknya tidak mau sekolah dan malas belajar.
Kelima : anak yang mau sekolah tetapi terpaksa meninggalkan sekolah adalah anak yang sebenarnya mau sekolah tetapi terpaksa meninggalkan sekolah karena tidak mampu membiayai sekolah dan tidak memiliki makanan jika tidak mencari uang. Ini terjadi di sekolah tempat saya mengajar. Orang tuanya masuk penjara, ibunya tinggal jauh dari dirinya, walaupun sekolah menggratiskan biaya sekolah namun dia terpaksa meninggalkan sekolah karena harus mencari nafkah untuk menghidupi dirinya.
Begitulah sedikitnya masalah yang saya lihat dalam kehidupan masyarakat Indonesia terutama di Nusa Tenggara Barat ( NTB ). Pemerintah NTB melalui kepemimpinan TGH. M. Zainul Majdi, MA telah mengeluarkan kebijakan pendidikan yang sangat pro rakyat yaitu pendidikan gratis bagi siswa yang tidak mampu. Namun kebijakan itu belum begitu mampu memberantas lima masalah yang saya uraikan di atas.
Ada beberapa hal yang membuat program sekolah gratis bagi siswa miskin tersebut belum berhasil, yaitu
pertama : karena kurangnya dana alokasi untuk pendidikan dari APBD dan APBN. Dana 20 % anggaran pendidikan Indonesia belum cukup membiayai pendidikan karena kebutuhan pendidikan yang begitu banyak. Mulai dari gaji pejabat dunia pendidikan, gaji guru, operasional pejabat dan sekolah, dan sebagainya. Sehingga alokasi untuk memberantas masalah pendidikan belum dapat diselesaikan.
Kedua : penyalahgunaan dana pendidikan karena kurangnya pengawasan pemerintah. Hal yang menjadi masalah besar bagi dunia pendidikan kita adalah penyalahgunaan dana yang telah diberikan oleh pemerintah kepada sekolah. Hal ini perlu pengawasan penggunaan dana alokasi umum dan dana alokasi khusus serta dana BOS yang telah dikucurkan oleh pemerintah.
Ketiga : tidak adanya kerjasama dari orang tua siswa. Orang tua siswa juga menjadi masalah bagi keberlangsungan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Orang tua melarang anaknya sekolah dan memaksa anaknya untuk bekerja mencari uang untuk membantu biaya kehidupan keluarga. Masalah juga ada pada diri siswa yang tidak mau sekolah dan malas belajar.
Dengan berbagai masalah yang ada, maka perlu kiranya kita sama-sama meneliti untuk menemukan serta menemukan formula untuk memberantas masalah pendidikan. Kami dari masyarakat NTB yang peduli terhadap pendidikan Indonesia khususnya NTB bermaksud memberikan kontribusi pada dunia pendidikan yaitu dengan mendirikan Lembaga Riset Pendidikan NTB.
Lembaga ini berfungsi untuk melakukan riset terhadap peningkatan kualitas pendidikan di NTB dan membantu mencari masalah pendidikan serta memberikan solusi ke depannya serta melakukan pengawasan pendidikan di Indonesia kehususnya di Nusa Tenggara Barat. Semoga semua pihak mendukung tugas mulia ini dalam rangka membangun dunia pendidikan NTB dan membawa NTB bebas putus sekolah dan menuju anak sekolah NTB yang berkualitas untuk menghadapi globalisasi serta mendukung program NTB bersaing ( beriman dan berdaya saing ).
Lembaga ini juga adalah bukan lembaga politik yang mengurus PILKADA, PEMILU dan sebagainya. Apalagi bentukan dari partai politik. Lembaga ini betul-betul murni bergerak untuk tujuan meingkatkan kualitas dan pengawasan dunia pendidikan di Indonesia khususnya di NTB.
Dengan berdirinya lembaga ini maka harapan kami dan harapan semua pihak agar masalah pendidikan sedikit bisa terselesaikan sehingga kualitas pendidikan di NTB terjamin dan kita bebas dari buta aksara, bebas dari kebodohan dan bebas dari kemiskinan. Dengan peningkatan kualitas pendidikan maka otomatis berefek pada kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari abik secara ekonomi maupun kehidupan social.
Dalam menghadapi era globalisasi, kita tidak takut lagi karena kita dari sekarang bekerjasama bahu membahu membangunn kualitas sumberdaya manusia melalui dunia pendidikan sehingga tahun 2020 kita tidak menjadi buruh di Negara sendiri. Kita tunjukan bahwa warga Negara Indonesia khususnya NTB lebih cerdas dan pintar daripada warga Negara lain yang datang ke Indoensia.