Jika kita mampu menguasai ilmu ikhlas dan ilmu sabar maka berbahagialah kita di dunia dan akherat nanti. Begitu juga sebaliknya jika kita tidak bisa menguasai ilmu ikhlas dan sabar maka tidak mungkin kita bisa hidup bahagia di dunia dan akherat.

APA SEBENARNYA SABAR ?????


Sabar itu adalah bukan kemampuan rasa sakit dalam hati. Sabar juga bukan kemampuan menahan amarah dalam dada. Sabar juga bukan kemampuan menahan emosi jiwa. Loh apa itu sebenarnya sabar? Sabar adalah sudah tidak adanya rasa sakit lagi dalam hati, jiwa dan pikiran kita. Atau sudah tidak pernah merasakan rasa sakit, marah, emosi dalam hati kita walau ujian, masalah, musibah, cacimaki, dan sebagainya selalu menimpa kita.
Wahhh, hebatkan? Coba dibayangkan betapa bahagianya orang yang menguasai ilmu sabar seperti yang saya uraikan di atas ! lawan dari tidak sakit hati adalah ketenangan hati. Jika hati sudah tenang dalam kondisi apapun maka otomatis hidupnya akan sangat bahagia. Kemudian Allah telah berjanji bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar. Apa nggak hebat tuh? Yaiyalah pasti asyik.
Hidup ini harus dinikmati, percuma saja kalau hidup lama-lama di dunia ini jika tidak mampu menikmati begitu indahnya hidup ini. Cara agar bisa menikmati hidup adalah dengan segera menguasaia ilmu sabar. Dengan ilmu sabar maka kita akan mampu menikmati hidup dalam keadaan bahagia maupun dalam keadaan penuh dengan masalah dan musibah. Jika hidup tidak bisa kita nikmati maka kenapa harus hidup lama-lama di dunia ini? Kenapa nggak mati saja agar selesai urusan? Hehehehe…
Jadi, untuk hidup bahagia di dunia ini bukan dengan mengumpulkan banyak harta, uang atau kekayaan. Hidup bahagia itu bukan menduduki jabatan tinggi, bukan memiliki mobil, pesawat, kendaraan mewah dan sejenisnya walau itu semua tidak salah memilikinya. Tetapi hidup bahagia adalah mampunya kita menikmati masalah dalam hidup kita ini dengan menggunakan ilmu sabar.
Ada juga ilmu yang wajib dikuasai jika ingin lebih bahagia di dunia dan akherat nanti, yaitu ilmu ikhlas. Jika ilmu sabar dan ikhlas ini betul-betul kita bisa kuasai maka alangkah bahagianya kita hidup di dunia dan akherat nanti. Walaupun belum 100 % memiliki sifat sabar dan ikhlas tetapi minimla kita masih terus belajar, belajar dan belajar untuk memilikinya. Kemudian melatih, melatih dan melatih sampai terus menerus sehingga kita mampu menguasainya.
APA SEBENARNYA IKHLAS ITU????
Banyak dari kita mengatakan diri bahwa dia selalu ikhlas dalam kehidupan ini. Sampai-sampai saking sombongnya kita mengatakan bahwa “ saya ikhlas member kamu bantuan tetapi dasar kamu tidak tahu diri dan tidak bisa diuntung “. Dan banyak lagi ungkapan kita yang kandungan kata ikhlasnya tetapi ujung-ujungnya menghina dan menjatuhkan orang lain.
Ikhlas itu bukan diucapkan dengan lisan ataupun tulisan. Ikhlas itu bukan rajinnya kita mencatat berapa banyaknya kebaikan kita pada orang lain. Ikhlas itu bukan banyaknya kita mengatakan kata ikhlas pada orang yang telah kita bantu dan kita hadapi.
Tetapi ikhlas adalah sudah mampunya kita melupakan apa yang telah kita berikan, melupakan perasaan memiliki apa yang telah kita sumbangkan, dan melupakan pikiran bahwa kitalah yang memiliki barang atau apapun yang telah kita berikan. Jika kita menyumbangkan sesuatu kemudian kita membicarakan kembali apa yang telah kita berikan tersebut maka kita belum ikhlas, walaupun lidah kita mengatakan kata “ ikhlas “. Contohnya adalah “ masjid itu bisa dibangun berkat dana yang telah saya sumbangkan, saya sangat ikhlas memberikannya “. Nah, ungkapan – ungkapan tersebut belum dikatakan sebagai orang yang ikhlas. Coba kita lihat orang seperti itu dan coba kita godain sedikit saja. setelah dia mengatakan kalaimat seperti di atas maka katakana “ masa? Bukannya si Hanu yang sumbang? Ah saya tidak percaya kalau anda menyumbang untuk masjid itu “. Maka orang tersebut akan marah karena tidak diakui sumbangannya. Orang yang ikhlas itu bukan orang yang ingin dipuji dan diakui semua sumbangan dan apapun yang diberikan. Ada juga orang yang mengatakan bahwa “ bukannya saya sombong, bahwa saya lah yang membantu si Fulan sehingga dia bisa jadi orang hebat “. Sangat banyak sekali orang-orang seperti ini. Itu tidak lain karena mereka hanya ingin dipuji, dihargai dan diakui dalam kehidupan ini.
Saya jadi teringat film “Sang Murobi “ yaitu cerita tentang ulama besar almarhum Bapak Kiyai Haji Rahmat Abdullah yang dengan bijak mengatakan dalam nasehatnya buat adiknya yang baru saja berhenti kelahi. Nasehatnya adalah sangat sederhana, tidak berbelit-belit dan tidak banyak namun sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan kita.
Rahmad Abdullah : “ ada dua hal yang harus dilupakan oleh kita, yaitu kebaikan kita pada orang lain dan keburukan orang lain pada kita “ kemudian ada dua hal yang harus dilupakan oleh kita yaitu kebaikan orang lain pada kita dan keburukan kita pada orang lain “.
Jika kita mampu seperti itu maka berbahagialah kita. Jika selama ini kita hanya mengingat keburukan dan mencatat keburukan orang lain maka berubahlah dengan memperbanyak mengingat keburukan diri kita sendiri dan menghitung-hitung keburukan kita. Lupakan sajalah keburukan orang lain biar nggak pusing. Semakin banyak kita mengingat keburukan orang lain maka semakin sakit hati dan pusinglah diri kita. Kemudian semua kebaikan orang itu dicatat saja sebagai referensi kehidupan. Dan kebaikan kita biar Allah yang mencatatnya. Allah itu maha melihat apa yang telah kita kerjakan. Jadi nggak usah pusing-pusing menghitung-menghitung kebaikan kita sendiri karena ada malaikat yang selalu mencatat kebaikan kita. Percaya dehhhh… Jangan seperti bang Madid dalam film “ISLAM KTP “ itu, yang kemana-mana bawa buku catatan untuk mencatat kebaikannya pada orang miskin. Kemudian selalu mengaku-ngaku sebagai ahli sedekah dan ingin sekali diakui bahwa dia adalah ahli sedekah. Kalau tidak diakui sedekahnya maka marahlah dia semarah-marahnya. Walaupun kita tidak mencatat kebaikan kita namun kita selalu masih mengingat-ngingat kebaikan kita pada orang lain sehingga akan mucul rasa ria dan ingin diakui.
Orang yang tidak ikhlas itu adalah yang yang merasa resah dan gelisah jika pemberiannya, sumbangannya, sedekahnya belum dipuji dan diakui oleh orang lain. Sampai dalam hati dia mengatakan bahwa “dasar orang-orang tidak tahu diri, sudah saya bantu namun tidak ada ucapan terima kasihnya “.
Ngapain ya kita mengharapkan ucapan terima kasih? Buat apa kita member sumbangan jika hanya ingin dibalas kebaikan kita tersebut dengan ucapan terima kasih atau ingin dipuji dan dihargai? Buat apa kita memberi ilmu, harta dan sebaganya jika hanya membuat hati kita marah dan tidak tenang karena ketidakikhlasan kita. Ingatlah saudaraku “ jika kita masih mengharapkan balasan dari manusia maka selama itu juga kita akan selalu merasa tidak tenang dan sakit hati “. Kenapa bisa tidak tenang dan sakit hati? Karena kita ingin selalu dipuji dan diakui oleh manusia. Padahal manusia hanya bisa baikin sakit hati dan kecewa. Lebih baik kita tidak memberi apapun jika hanya ingin dibalas oleh manusia.
Jadi, beramallah untuk Allah karena Allah pasti memuji dan membalas kebaikan kita di dunia maupun di akherat. Ikhlas itu adalah masalah akidah yaitu masalah yang pokok dalam ajaran islam. Setiap amal harus dibarengi dengan nilai-nilai keikhlasan. Jika amal kita tidak ikhlas maka sia-sialah amal kita tersebut di mata Allah SWT. Orang yang tidak ikhlas itu tidak pernah tenang hidupnya. Hidupnya penuh dengan beban karena ingin dipuji, diakui dan dibalas oleh manusia. Mengharapkan balasan dari manusia adalah sama saja kita kita menduakan Allah SWT. Menduakan Allah SWT adalah SYIRIK. SYIRIK itu jelas adalah dosa besar yang tidak diampuni di akherat nanti kecuali kita segera bertobat sekarang juga.
Maka mari kita rubah sifat kita selama ini jika selama ini kita berbuat baik hanya untuk mengharapkan balasan dari manusia apalagi hanya sekedar ucapan terima kasih. Sudahlah !! nikmati saja hidup ini. Hidup ini bisa dinikmati hanya dengan menguasai ilmu sabar dan ikhlas karena Allah SWT.
Waalahualam bishawab.
24 Desember 2010 Hijrah, S.Pd

Aku Bangga Menjadi Orang NTB Ada banyak hal yang unik yang membuat aku bangga dilahirkan di Nusa tenggara barat ini. Wilayah NTB adalah salah satu wilayah terkaya di Indonesia. Mulai dari hasil tambang, laut, pertanian, peternakan dan rumput laut. Letak keunikan lainnya adalah tentang kehidupan sosialnya. Antara orang pulau Lombok dan pulau Sumbawa memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Salah satunya adalah bahasa. Allah telah merancang lidah orang pulau Sumbawa beda dengan lidah orang pulau Lombok. Jadi, kita bisa membedakan mana orang pulau Lombok dan mana orang pulau Sumbawa dilihat dari ejaan bahasa Indonesianya. Tiga bahasa yang dimiliki oleh orang NTB adalah bahasa suku mbojo, suku sasak dan suku samawa. Saat orang suku mbojo bicara maka orang Lombok akan berkata “ jangan pakai bahasa planet “. Begitu juga saat orang sasak bicara maka orang suku mbojo berkata “ auncau nuntu andou doho re ? “ artinya “ apa saja yang dibicarakan oleh mereka itu “?.
Kemudian perbedaan selanjutnya adalah perbedaan budaya. Budaya sasak, samawa dan mbojo sangat berbeda. Mulai dari cara menikah, tarian, nyanyian sampai kepada budaya pakaian. Aneh tetapi nyata memang benar bahwa keragaman budaya tersebut memang nyata ada di NTB. Aku betul-betul menikmati keindahan dan keragaman budaya tersebut. Aku selalu berpikir bahwa “ kok bisa ya manusia satu propinsi memiliki perbedaan dan keunikan masing-masing? “.
Perbedaan – perbedaan tersebut telah mengajarkan aku berbagai macam hal dan ilmu serta memberikan pengalaman yang luar biasa dalam hidupku. Dulu aku juga sempat bernegatif thinking pada Allah SWT’ “ kenapa sih Allah tidak menyamakan saja manusia ini ? “. Pertanyaan bodoh tersebut terjawab dengan sendirinya oleh alam dan kehidupan yang ada disini.
Pelajaran pertama adalah bahwa perbedaan adalah suatu keindahan yang luar bisa. Coba kita bayangkan kalau seandainya semua manusia itu sama. Sama jenis kelaminnya, sama sukunya, sama budayanya, sama bahasanya, dan persamaan-persamaan lainnya. Apa itu yang dinamakan indah? Jawabnya adalah tidak. Syarat utama dari keindahan adalah bersatunya perbedaan-perbedaan. Contohnya dalam warna. Jika semua warna adalah warna merah maka akan jadi apa dunia ini? Keindahan justru ada jika warna terdiri dari berbagai macam dan ragam warna. Begitu juga perbedaan dalam sisi manusianya, perbedaan tersebut terasa sangat indah jika bisa dipadukan.
Ada lagi pelajaran yang bisa saya pelajari di NTB ini yaitu hebatnya NTB mendapat rengking dua dari bawah tentang IPMnya. Aku sempat malu dan merasa sangat kecil serta hina menjadi orang NTB. Betapa tidak, catatan busung lapar, putus sekolah, pengangguran dan anak jalanan sangat banyak di NTB ini. Kok bisa ya anak kekurangan gizi di tengah lumbung padi? Kok bisa banyak pengangguran padahal NTb adalah salah satu propinsi terkaya di Indonesia? Kok bisa ada siswa putus sekolah di tengah-tengah hidup para orang kaya? Kok bisa juga banyak maling dan penjahat di tengah banyaknya ustadz, tuan guru dan tokoh agama di NTB ini? Apa iya kekayaan alam NTB ini dinikmati oleh beberapa orang rakus yang tidak tahu diri?
Semua pertanyaan tersebut juga terjawab dengan sendirinya setelah 25 tahun saya berada dan besar di NTB. Anak yang busung lapar harus kita syukuri adanya karena itu sebagai pengingat bahwa kita orang NTB masih belum benar mengurus rakyat. Kemudian anak yang putus sekolah harus kita syukuri juga karena kalau mereka sekolah bikin susah orang tua. Pengangguran juga harus disyukuri karena dengan adanya pengangguran maka teras-teras toko, masjid-masjid, kolom jembatan tidak akan kosong lagi karena kan dijadikan tempat tinggal oleh para penganggur yang sudah menjadi miskin. Anak jalan juga itu harus disyukuri karena dengan adanya anak jalanan maka jalanan tidak hanya dinikmati oleh orang yang punya mobil dan kendaraan saja tetapi bisa dinikmati oleh anak-anak jalanan.
Adanya koruptor, maling, perampok, pencuri dan sejenisnya juga memang harus disyukuri juga, karena dengan adanya mereka ini maka penjara tidak sepi dan neraka di akherat nanti juga terisi. Kemudian kita syukuri juga dengan adanya tempat-tempat prostitusi karena dengan adanya mereka maka nafsu para pejabat-pejabat bejat bisa terpenuhi. kemudian yang harus disyukuri lagi adalah adanya rumah sakit mahal dan sekolah-sekolah mahal karena dengan kemahalan mereka bisa membuat orang miskin jadi bodoh dan orang miskin jadi mayat.
Banyak dah pokoknya keunikan lainnya di NTB ini. Namun semakin hari semakin bagus di bawah kepemimpinan yang baru dan dukungan masyarakat yang luas. Semoga pemimpin baru NTB bisa membenahi satu persatu masalah-masalah yang ada di NTB ini dengan ikhlas dan penuh semangat.